Tuesday, July 19, 2011

SEPULUH RESEP PENCUCI DOSA DAN OBAT PENYAKIT HATI

Hasan basri berkata :"Pada suatu hari aku mengelilingi kota Bashrah dan pasarnya bersama Ahli ibadah . Ditengah perjalanan aku bertem dengan seorang tabib . Dia duduk dikursi yang dihadapannya ada banyak orang , baik laki-laki maupun wanita serta anak-anak, yang semuanya membawa botol berisikan air. Setiap seorang dari mereka bermaksud meminta obat yang tepat bagi penyakit yang mereka derita.



Selanjutnya majulah seorang pemuda yang ahli ibadah itu kepada tabib tersebut . Lalu berkata , "Wahai tabib , apakah engkau mempunyai ramuan obat yang dapat membersihkan dosa dan mengobati penyakit hati? Tabib tadi berkata :"Punya" . pemuda tadi berkata; "Tolong berilah aku obat tersebut."

Tabib menjawab, Ambillah sepuluh resep dariku, berikut ini :



1. Ambillah akar pohon kefakiran dan akar pohon ketawadhu'an



2. Masukkan akar tobat kedalamnya



3. Masukkan ketiga unsur itu kedalam lesung Ridha

4. Tumbuklah sampai halus dengan alu Qanaah

5. Masukkan semua itu kedalam panci takwa

6. Tuangkan air malu kedalamnya

7. Didihkan semua itu dengan api Mahabbah

8. Selanjutnya tuangkan semua itu kedalam mangkuk syukur.

9. Dinginkan apa yang ada di dalam mangkuk syukur tersebut dengan kipas 'Raja

10. Minum semua itu dengan sendok pujian.



Jika engkau dapat melaksanakannya , maka semua itu akan menyelamatkan dirimu dari berbagai jenis penyakit dan musibah didunia dan diakhirat.



Kefakiran dan ketawadhu'an diibaratkan dengan sebuah pohon, sebab keduanya merupakan sesuatu yang tinggi (nilainya di sisi Allah).

Adapun akar berfungsi sebagai faktor hidupnya sebuah pohon. Maknanya adalah carilah faktor-faktor yang bisa menjadikan seseorang mampu menerima kefakiran secara ridha dan mampu bersikap tawadhu, sebab keduanya amatlah tinggi nilainya disisi Allah .



Ibnu Atha berkata : "Tawadhu akan menjadikan seseorang mudah menerima kebenaran.

Ibnu Abbas berkata : "Termasuk kategori tawadhu adalah seseorang mau minum dari sisa air minum saudaranya.



Al-Qusyairi berkata : Kefakiran adalah simbolnya auliya(para wali),

Permatanya Ashfiya' (orang-orang berhati bersih)

dan merupakan sesuatu yang Allah pilihkan untuk hamba-hamba pilihan-Nya dari atqiya'

(mereka yang bertaqwa) dan anbiya'(Para nabi)



Abu 'Abdullah Al-Qurasyi berkata :"Hakikat Mahabbah (rasa Cinta) adalah memberikan semua yang engkau miliki kepada pihak yang engkau cinta hingga tidak tersisa sedikitpun"



Raja' (penuh harap) adalah senang dengan adanya karunia Allah . Adapula yang mengatakan bahwa Raja' adalah meyakini luasnya Rahmat Allah.



(Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani "Nashaihul ibad ")

No comments: